Kamis, 30 Oktober 2008

Kredit Usaha Rakyat

Dua bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Ttbk berlomba menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) .Penyaluran kredit kedua bank BUMN itu dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan di Desa Eretan, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (8/4/2008).

Untuk BNI, penyaluran kredit secara simbolis ditandatangani melalui perjanjian kredit antara Direktur Utama BNI Gatot Suwondo kepada 6 perwakilan debitor dan koperasi senilai Rp 3,93 miliar. ”Kredit yang diberikan memiliki plafon hingga Rp 500 juta dengan keunggulan kemudahan persyaratan dan suku bunga yang ringan,” ujar Gatot. Tak mau kalah, Bank Mandiri juga menyerahkan KUR kepada 15 debitor UMKM senilai Rp 3,5 miliar. Mandiri jugamenyerahkan bantuan kredit kepada 200 peternak sapi senilai Rp 5 miliar untuk pengadaan 400 ekor sapi perah di Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. GM Divisi Usaha Kecil BNI Tati Widayati mengatakan untuk tahun ini target untuk KUR BNI adalah Rp 2 triliun yang akan disebar di 12 wilayah. ”Tapi yang terbesar memang di Jawa Tengah dan Kawa Barena itu market terbesar kami, targetnya untuk Indramayu dan Pekalongan adalah Rp 250 miliar,” tuturnya.

BNI menjanjikan kemudahan kredit yakni bisa disetujui tanpa jaminan, dapat diputus di tempat, hanya berdasarkan wawancara, suku bunganya antara 12-14 persen. Sampai saat ini besaran KUR yang diberikan BNI adalah plafon 558 miliar dengan total debitur UKM sebanyak 5.536. “Jadi average kreditnya di bawah Rp 10 per debitur,” imbuhnya. Sementara KUR Bank Mandiri adalah kredit program untuk tujuan produktif yang memenuhi kriteria limit kredit Rp 500 juta , suku bunga maksimal 16% efektif per tahun dan sebagai jaminan ditutup melalui penjaminan dari PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU).

0 komentar: